Pagi ini dia pergi tanpa kata. Hanya mengucap "aku berangkat" lalu berlalu dari pandangan. Sementara aku masih terpaku pada laya hp yang entah apa sesungguhnya yang sedang kupandang. Sebab ternyata itu hanya aksi protes.
Dia masih berdiri di depan rumah saat kucoba mencari perhatiannya dengan
mengirim satu sms tak penting. Dan aku sungguh tak sabar hingga mengirimnya
lagi. Dan semakin tak sabar hingga kupasang hp di telinga. Meneleponnya. Aku
meneleponnya yang berjarak kurang dari 5 meter!
Pagi ini dia pergi tanpa kata. Hanya suara motornya yang bernyanyi di
telingaku. Hanya hatiku yang jadi tak menentu.
Pagi ini dia pergi tanpa kata. Tapi aku tak pernah berhenti kirim doa.
Sambil terus berharap dia memutar kemudinya di tikungan depan. Dan itu tak
kesampaian.